9/2017

Hello 2018!
Kuingin cerita dibalik kesembilan foto #bestnine 2017. Ini hanya ulasan agar si empunya cerita tidak lupa dengan beberapa bagian perjalanan di hidupnya. Jadi mohon maaf jika ada pihak-pihak yang tersinggung.

Foto ke-1Momen yang ditunggu-tunggu setelah perjalanan 4 tahun mondar-mandir Majalengka-Cirebon. Merasakan harunya wisuda disaksikan oleh orangtua, yang selama ini gak hanya mendukung dengan materi, tapi juga do’a dan menegur untuk lekas tidur saat malam-malam panjang (begadang). Mungkin bagi kebanyakan mahasiswa heboh karena skripsi, seakan ratusan mata kuliah lainnya kurang berpengaruh. Tapi setelah kurasakan sendiri bagaimana perjalanan dari semester 1 hingga 8, semua mempunyai level stres yang berbeda. Kalau ingat semester awal lucu juga, karena aku bagaikan alien yang memaksa masuk ke kehidupan manusia. Oke, mungkin lebay. Tapi ini kisah nyata. Latar pendidikan aku dari TK-SMA semuanya umum. Dan tiba-tiba aku masuk kampus yang di dalamnya ada PPTQ (Pusat Pengembangan Tilawatil Qur’an), Praktek Ibadah, yang mana harus lulus dengan nilai sekian karena sebagai persyaratan KKN atau PPL. Belum lagi mata kuliah yang sangat asing: Ushul Fiqh, Akhlak Tasawuf, Mashadir Tarbawiyah.  Tapi Alhamdulillah, semuanya terlewatkan.

Foto ke-2. Teman dari jaman SMA, ehem. Okelah, dia masuk di kampus yang cukup tenar. Tapi aku wisuda lebih dulu dengan IPK yang memadai dan embel-embel lainnya, ehehe (sombong!). Katanya Maret tahun ini wisuda. Semoga bisa gantian jadi tukang foto di acara wisudaannya. See ya!

Foto ke-3. Teman terdekat di kelas PBI-C. Gak tau persis bagaimana awalnya kita bisa akrab. Paling bingung nentuin kalau mau jajan atau makan. Pasti berdiri sekian menit di dekat gerbang dengan muka bingung, rutin. Kita bukan anak yang tergolong up-to-date, apalagi touch up di kelas (bahkan di luar kelas). Keuntungannya adalah nampak awet muda, semoga selalu.

Foto ke-4. Semacam kondangan juga reunian kecil-kecilan teman SMP. Karena acara pernikahan ini setelah hari raya, bagi yang merantau kerja atau kuliah masih libur, jadilah kita berkumpul. “Oh, kamu yang dulu suka telat ya,” “Oh, kamu yang duduknya di depan ya”. Dan “oh” lainnya diikuti dengan tawa.

Foto ke-5. Momen hari raya idul fitri. Mamah kalau foto suka gak fokus dan ‘kehilangan’ mata. Entah saking sipitnya atau apa, apalagi kalau senyum. Jadilah anaknya pun begitu. Lebaran taun ini cukup dilema. Lega karena skripsi selesai, bingung karena jadi gak ada kerjaan. 

Foto ke-6. Muka lega setelah revisi skripsi rampung. Diantara 11 mahasiswa yang sidang di tanggal 31 Mei, ada 4 orang yang baru mendapatkan tanda tangan persetujuan di tanggal 19 Juni. Jangan tanya yang lain, pastinya lebih dulu dan lebih mudah. Tapi berkat adanya percikan-percikan drama, jadi ada yang patut dikenang. Apalagi waktu itu bertepatan dengan bulan puasa. Menahan dahaga dan emosi karena gak dapet-dapet tanda tangan. Allahuakbar!

Foto ke-7. Sekeping cerita manusia (sok) cheerful. Foto diambil ketika bukber kelas di salah satu cafe di cirebon. Gak tau kenapa mereka manggil kelasnya cheerful (dan aku adalah bagian dari mereka). Entah memang ingin cerita atau karena mengisi waktu luang (karena gak punya kerjaan), aku posting beberapa foto dari mereka, lengkap dengan deskripsi masing-masing.

Foto ke-8. Numpang foto karena si mojang Kuningan (Devi) berhasil bikin bunga dari flanel. Sebetulnya dulu ada beberapa rencana bisnis sama mojang yang satu ini. Pernah bikin bros dan hasil jualnya minim, selesai. Download segala tutorial kreasi dari flanel, bubar juga. Malasnya itu loh, hih!

Foto ke-9. Ini sebenarnya foto lama yang ku upload karena Teteh lagi ulangtahun. Jarang foto karena kita LDR wkwk. Tapi Teteh satu-satunya ini hampir tiap pulang pasti menghibahkan novelnya untuk adik perempuan yang juga satu-satunya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar